Sabtu, 22 Desember 2007

Komunitas PuloPiun

Komunitas Pulo-Piun adalah komunitas independent, komunitas ruang lingkup wilayah tempat tinggal yang berbasis kaum muda... diresmikan pada bulan november 2007 didaerah Puncak-Bogor...
Untuk Info silahkan kunjungi http://pulopiun.blogspot.com/

Selasa, 18 Desember 2007

Career : Graphic Designer


A Day in the Life
Graphic designers generate the visual presentation and design of goods, including websites, detergent boxes, album covers, and dog food cans. Their work is usually done on a project basis. Designers must be able to work under extreme time constraints and very defined financial and design limits to produce quality material. A graphic designer must be able to synthesize feedback from a number of different sources into a distinctive image; use research prepared by a marketing department and cost specifications determined by a budgeting department; and produce a variety of sketches and models that demonstrate different approaches to the product. This takes a person who can listen to comments and has a good eye for aesthetic design, a flair for color, and a solid understanding of the needs of the corporate world. “Graphic design isn’t one job. It’s 20,” wrote one overworked designer. “Sales[person] skills are very important if you want to see your designs accepted,” wrote another. Nearly all respondents listed communication skills as either second or third in importance for success in this profession. Over time, choosing a specialty is the name of the game, either in website design, product or packaging design, material use, or object arrangement. When projects are under way, graphic designers can expect to work long hours brainstorming and meeting with executives to discuss ideas. The job is highly visible; successes and failures alike are recognized and are put on display. Individuals who are insecure about their skills or their ideas have a hard time accepting the amount of risk and rejection this career entails. A successful graphic designer has an enviable life, choosing clients and earning significant amounts of money. However, be warned: An artist’s style may be very hot one season and turn into a parody the next. People who are unwilling or unable to change could find promising careers declining. Of the nearly 25,000 people who try to enter the field of graphic design each year, only about 60 percent last the first two years, and about 30 percent remain in the field at five years.

Paying Your Dues
The majority of graphic designers have a four-year degree, usually in product design, art, or art history. Graphic designers must have talent and an understanding of the business world, including issues of finance and production, and should be familiar with computer software such as InDesign, Quark XPress, Photoshop, Adobe Illustrator, and other painting and graphic design tools. Graphic designers must be able to work in a variety of media and meet deadlines, sizing limits, and financial restrictions, especially those designers who wish to work as freelance graphic designers rather than in-house salaried designers. Basic pre-professional coursework should include design, drawing, computer artwork, and specific knowledge (for example, anatomy for medical graphics designers) relating to any area of specialization. Professionals must assemble a working portfolio to approach companies for work of any scale. For individuals who wish to pursue further study, more than 100 schools offer accredited graphic design programs, according to the National Association of Schools of Art and Design, and each addresses issues of the working life of the graphic designer along with issues of design.

Associated Careers
Many artists turn to graphic design to make a living during their lean years and then return to art. A number of them become gallery owners and patrons and use the contacts they made as designers to help out new talent in need of remunerative work. The significant number of graphic artists who leave do so because of the scrambling lifestyle: the need to pursue work constantly and the requirement to act as a salesperson for their ideas. Others take inhouse positions as design consultants and as magazine layout editors.

Vespa Jaman Perang!




Vespa Emang TOP banget! jaman perang aja bisa dipakai buat bawa meriam..... kereeenn!!!


Sabtu, 15 Desember 2007

Halte Bus Pro XL


konsep & desain : yudi aciel - software : 3D Max

Rabu, 12 Desember 2007

Zoom in ADGI


ZOOM IN, sebuah acara designer showcase yang diselenggarakan oleh ADGI jakarta chapter.
Hadir sebagai pembicara:

SAKTI MAKKI, MakkiMakki Branding Consultant.Lifestyle brand, “A holistically distinctive and inspirational approach to lifestyle branding.”

MARIO TETELEPTA, CPLUS Design.Gajah meninggalkan gading, harimau meninggalkan belang, entitas meninggalkan kenangan.“Sektarian vs inklusif - Identitas bank bersistem syariah dengan nasabah plural.

Moderator:
IRVAN N. SURYANTO, Whitespace Design

Tempat & Waktu:
LaSalle College InternationalSahid Office Boutique, unit D-FJl. Jend. Sudirman Kav. 86, Jakarta
Jumat, 14 Desember 2007Pukul: 19.00 - 21.00 WIB
Admission fee Rp. 200,000,- bagi non anggota Adgi.Bagi yang berminat bergabung menjadi anggota Adgi, silakan daftarkan diri Anda pada acara ini.

Info:
Ato Hertianto, Direktur Zoom In - Adgi, 0818 736492Praba Aristyawan, Direktur Keanggotaan - Adgi, 0816 712574

Kerja....Work..Kerja...Work

Kerja....Work..Kerja...Work..... tiap hari pulang malem, tiap weekend tidurrrrr..... gak ada waktu jalan2 neh.... setumpuk kerjaaaaaaaaaannnnnnnn pusinggg........ harus konsep ini itu.... nemenin temen nge-desain ampe pagi .............. yang ada jerawatan (kurang tidur), bokin komplain ... kagak nyuci2 motor.... belanja bulanan terganggu...huehehehe.... untung masih bisa chatting sama gengster gokil!

Selasa, 11 Desember 2007

Bando (Gapura Selamat Datang)

Desain Bando (Gapura Selamat Datang) ukuran panjang 22 meter, ukuran media Billboard 4x8 Meter. Kalo ngomongin konsep, ini lebih kearah daerah sumatera selatan. padahal gue sendiri belum pernah kesana huehehehehehe...

Kamis, 29 November 2007

Touring Kangen


Akhirnya terobati juga rasa kangen touring keluar kota naik motor, sejak terakhir touring dibulan agustus 2007 baru kesampaian lagi touring dibulan november 2007. Meski tidak terlalu jauh touring ke cianjur-puncak ini menjadi kesan tersendiri buat gue, karena gue merasa bebas sekarang .... dan peserta touring kali ini bukan anggota klub motor, melainkan warga dikampung gue sendiri .... hehehehe... tapi pengalaman touring-nya lumayan jauh juga, ada yang pernah mencapai bengkulu... naik vespa lagi.....

Urbanimation 2008


Halo Pecinta, Praktisi, Seniman dan Pemerhati Animasi!

Saat ini telah banyak seniman animasi dan rumah
produksi animasi di Indonesia yang menghasilkan karya
baik untuk kalangan sendiri hingga untuk konsumsi
industri animasi dunia. Berbagai lembaga pendidikan
animasi formal maupun non formal pun tumbuh dan
berkembang memperkaya dunia animasi Indonesia yang
dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan akan
animator-animator baru. Dengan adanya berbagai
kalangan yang terlibat dalam dunia animasi Indonesia,
maka sosok seni dan industri animasi Indonesia perlu
ditampilkan agar masyarakat mengetahui perkembangan
dan prospeknya di masa depan. Untuk itulah kami
menggagas sebuah acara pesta animasi yang diberi nama
URBANIMATION yang melibatkan para praktisi di industri
animasi maupun para penikmat dan senimannya.

URBANIMATION sendiri direncanakan akan menjadi sebuah
"animation fair" yang memfokuskan diri pada proses
mencari, mensosialisasikan, memaparkan dan mewujudkan
seni dan industri animasi di Indonesia, sekaligus
mempopulerkan dan mengedukasi masyarakat bahwa animasi
BUKAN HANYA KONSUMSI ANAK-ANAK.

JADWAL KEGIATAN / EVENT ACTIVITY

Tanggal/Date: 14-20 Januari 2008
Tempat/Venue:
TAMAN ISMAIL MARZUKI, Jl. Cikini Raya 73, Jakarta
Pusat
- Teater Kecil
- Kineforum
- Galeri Cipta 2
- Galeri Cipta 3

BENTUK ACARA / EVENT TYPE:
- Screening
- Competition (ENDS 14 DECEMBER 2007)
- Exhibition
- Pasar malam animasi/ ("FUN ANIMAL")
- Workshop (fringe event dan pre event)
- Seminar (fringe event dan pre event)

INFO:
Nataya Aryadni - Publicist, 0815 9969 236
nataya@urbanimation .org (PRESS, MEDIA PARTNERS)
fira@urbanimation. org (VOLUNTEER AND EVENTS)
ray@urbanimation. org (COMPETITION)
(SPONSORSHIP) or general inquieries:
info@urbanimation. org

www.urbanimation. org

Sekretariat:
Taman Ismail Marzuki
Jl. Cikina Raya 73, Jakarta Pusat
Telp.: 021 31937639 / 021 3162780
Fax: 021 3192416

imac

akhirnya .... adik gue yang paling kecil, yang bercita-cita seperti gue menjadi desainer punya komputer mac juga, meskipun spek-nya jauh tertinggal sama punya gue, tapi gak apa2 lah, buat belajar dasar desain grafis... lagian gue juga pernah pakai imac ini waktu jaman kuliah dulu, desainnya keren... I LOVE MAC !!

Spesifikasi
POWERPC G3 de 350Mhz
320Mb RAM
DISCO RIGIDO 40Gb/7200 RPM
LECTORA DE CD SLOT LOADING
RED 10/100MPBS, MODEM 56K
2 PUERTOS USB en la MAQUINA y 2 en el TECLADO.
TECLADO Y MOUSE ORIGINALES APPLE USB.

Selasa, 27 November 2007

Tips Men-Desain Poster


POSTER
------
Perbedaan mendasar poster dengan media promosi lainnya
adalah poster dibaca orang yang sedang bergerak,
mungkin sedang berkendara atau berjalan kaki.
Sedangkan brosur, booklet, flyer dirancang
untuk dibaca secara khusus, mungkin duduk atau
sesaat sambil berdiri. Karena itu poster harus
dapat menarik perhatian pembacanya seketika, dan
dalam hitungan detik, pesannya harus dimengerti.

Poster digunakan untuk berbagai macam keperluan,
tapi biasanya hanya menyangkut satu dari empat
tujuan berikut ini:
1. Mengumumkan / memperkenalkan suatu acara
2. Mempromosikan layanan / jasa
3. Menjual suatu produk
4. Membentuk sikap atau pandangan (propaganda)

Tipikal poster yang 'baik'
1. Berhasil menyampaikan informasi secara cepat
2. Ide dan isi yang menarik perhatian
3. Mempengaruhi, membentuk opini / pandangan
4. Menggunakan warna-warna mencolok
5. Menerapkan prinsip 'simplicity'

Penerapan prinsip-prinsip desain akan menentukan
kualitas poster:
1. Balance, ada 2 jenis keseimbangan yang bisa diterapkan:
- Umumnya, keseimbangan bisa dicapai secara simetris
- Garis-garis imajiner, baik vertikal atau horisontal
dapat digunakan untuk mencapai keseimbangan,
walaupun tidak simetris.

2. Movement, alur baca. Alur baca yang diatur secara
sistematis oleh desainer untuk mengarahkan 'mata pembaca'
dalam menelusuri informasi, satu bagian ke bagian lain
pada poster.

3. Emphasis, penekanan. Prinsip ini yang terpenting
dalam mendesain poster. Penekanan bisa dicapai
dengan membuat slogan / judul, atau ilustrasi / foto
jauh lebih menonjol dari elemen desain lain berdasarkan
urutan prioritas. Penekanan bisa dicapai dengan:
- Perbandingan ukuran
- Latar belakang yang kontras dengan tulisan atau gambar
- Perbedaan warna yang mencolok
- Memanfaatkan 'white space' atau bidang kosong
- Perbedaan jenis, ukuran dan warna huruf

4. Unity, kesatuan. Beberapa bagian dalam poster
harus digabung atau dipisah sedemikian rupa menjadi
kelompok-kelompok informasi. Misalnya nama gedung
harus dekat dengan teks alamat. Splash diskon jangan
berjauhan dengan produk yang dimaksud. Kesatuan dapat
dicapai dengan:
- Mendekatkan beberapa elemen desain, dibuat 'overlapping'
- Menggunakan bidang kotak / lingkaran
- Memanfaatkan garis untuk pemisahan informasi
- Perbedaan warna background

5. Specific appeal, penampilan / kesan. Poster
dirancang untuk keperluan khusus berdasarkan suatu
tema. Hal ini untuk memberikan 'kesan' suatu
sentuhan yang sesuai dengan produk, acara atau
layanan. Poster untuk parfum wanita sebaiknya terkesan
feminin, lembut atau dekoratif. Poster untuk menjual
truk, sebaiknya menggunakan warna-warna yang berat,
huruf-huruf yang tebal dan masif.

Terjemahan bebas dari berbagai sumber,

RGORG

Komplotan Moge, Apa Kalian Asosial?

Di banyak milis sedang ramai diskusi soal kelakuan pengendara motor gede (moge), yang dinilai kerap arogan di jalan raya. Seolah jalan publik menjadi milik mereka dan karena itu bisa ngebut suka-suka sambil menyuruh (sering juga memaksa) pengguna jalan lain minggir sepinggir-pinggirnya. Soal ini malah jadi berita serius yang cukup di-blow up di detik.com beberapa hari terakhir.

Saya termasuk yang sering gerah dengan komplotan moge ini. Kalau konvoinya sudah lewat, kendaraan lain pasti harus minggir. Bukan saja dengan sirine, tetapi juga memainkan gas motor mereka yang super bising itu. Dalam beberapa hal saya lantas mikir, ini orang-orang kok asosial sekali. Padahal, mereka adalah orang-orang berduit dan sebagian lagi berpendidikan. (Soalnya ’kan ada juga yang berduit tapi bodoh, lantas jadi kampungan hehehe…)

Tapi kalau kita tuduh asosial, maka para pemilik kendaraan mahal ini pasti membantah. Sebab dalam aksinya mereka memang bukan sekadar mengacaukan lalulintas, tetapi juga (kadang-kadang) bikin aksi sosial seperti bagi sembako kepada rakyat miskin. Artinya, kalau di jalan raya tampak arogan, di tempat gelaran aksi sosial itu mereka adalah orang-orang yang berhati lembut.

Saya lebih memandang masalah ini dalam konteks rasa keadilan bagi masyarakat. Orang-orang berduit pengguna motor gede itu, betapa pun, bukanlah kelas istimewa di republik ini. Okelah sebagian dari mereka adalah pejabat dan pengusaha, tapi tetap tak ada hubungannya antara status sosial itu dengan kegiatan hobi mereka. Silakan lakukan hobi, apapun itu. Tapi jangan sampai mengganggu orang lain.

Saya beberapa kali harus berurusan dengan konvoi moge. Di jalan raya, meskipun kadang suka ngebut juga, saya tetap mengukur kenyamanan orang lain dalam berkendara. Nah, suatu hari, di belakang saya sirine meraung tanda ada sesuatu. Tadinya saya mau minggir karena berpikir itu sirine ambulans atau pemadam. Ah, ternyata komplotan moge. Maka, saya tetap melaju di lajur yang adalah hak saya.

Komplotan moge itu marah karena mereka tak bisa menyalip. Lampu dikedip-kedipkan, gas dimainkan dengan kasar dan klakson berbunyi berkali-kali. Saya tetap di lajur saya, tak mau minggir karena jalan lumayan padat. Mereka merapat ke mobil saya, menunjuk-nunjuk, menuding dan ngoceh entah dengan omelan jenis apa. Ketika ada sedikit celah untuk menyalip, mereka bergiliran mencuri jalan. Salah seorang di antaranya memberi hadiah acungan jari tengah. Saya tak melakukan apa-apa. Hanya mengeluarkan kamera dan, sambil tetap mengemudi, memotret kelakuan mereka. Mereka tentu tak melihat saya karena kaca mobil saya lumayan gelap.

Di banyak kesempatan yang lain, saya selalu bersengaja tidak memberi jalan kepada konvoi beginian. Sekadar ingin memberi perlawanan bahwa mereka bukanlah kelompok istimewa, meskipun di dalamnya ada perwira polisi – yang karena itu membuat petugas lalulintas bukan saja tak berani ambil sikap, tapi malah ikut mengatur memberi pengawalan.

Saya juga sering menghalang-halangi jalan untuk rombongan gubernur atau walikota, atau siapapun dengan konvoi mobil pelat merah, ketika mereka hendak mendapat jalan lempang di tengah kemacetan lalulintas. Sebagai pejabat publik menurut saya tidaklah tepat mereka diistimewakan di jalan raya. Justru seharusnya mereka memikirkan bagaimana supaya jalan tidak macet dan warga bisa berkendara dengan nyaman. Bukannya malah dikawal, menyuruh minggir pengguna jalan lain, dan mereka melenggang nyaman meninggalkan sisa kemacetan yang semakin parah.

Saya hanya mau minggir kalau yang ada di belakang dan meminta jalan adalah ambulans atau pemadam, sebab mereka memang perlu ngebut untuk mengejar kedaruratan. Saya juga bersedia minggir kalau pengendara di belakang saya memang lebih laju sementara saya punya kesempatan untuk minggir; jalan tidak macet dan cukup ruang untuk menepi. Saya sedapat mungkin akan menghalang-halangi manusia-manusia arogan yang hendak berlaku semaunya di ruang publik.

Suatu hari, di belakang saya sedang ada konvoi truk tentara yang baru pulang dari apel/upacara (entah peringatan apa saya lupa). Anda tahu sendiri, tentara kita kalau sudah ngumpul begitu juga akan jadi raja yang super arogan. Ngebutnya luar biasa dan ada sepeda motor yang hampir saja terserempet. Sampai di belakang saya, dengan sengaja saya halang-halangi. Mereka mau menyalip dari kanan, saya geser mobil ke kanan. Mau ambil lajur kiri, saya geser ke kiri. Saya diklakson panjaaaang sekali. Sampai akhirnya mereka berhasil menyalip dan puluhan pasukan di bak belakang melempari mobil saya dengan botol air mineral. Hehehehe… untung nggak sampai ditembak!

Yeah, tingkah polah orang-orang di republik ini super lengkap. Pejabat yang hidup bergelimang harta dari duit rakyat itu diperlakukan istimewa, sampai-sampai dulu sempat heboh ada mobil Wapres nyelonong di jalur Bus Way. Orang-orang kaya merasa mereka penduduk kelas satu yang harus diperlakukan VIP di mana pun. Berpamer harta pakai motor gede, muter-muter kota sambil buang-buang BBM.

Hmm… republik ini memang sedang sakit.

Senin, 26 November 2007

Citra Pariwara 2007

Jakarta, 26 Oktober 2007 – Setahun belakangan ini, setelah sepuluh tahun menunggu, kreatif periklanan Indonesia akhirnya menembus kemenangan di festival kreatif periklanan internasional, melalui kejayaan JWT Indonesia & Draft FCB Indonesia, di dua festival kreatifperiklanan, yaitu Asia Pacific Ad Festival (Pattaya) bulan Maret 2007 dan di Cannes Juni 2007.

Narga Habib, Ketua Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI) meyakini kreatif periklanan Indonesia telah berada di jalurnya untuk membuktikan peningkatan kualitas kreatifitasnya dalam bersaing dengan negara-negara lain. Dalam pembukaan kegiatan sosialisasi Citra Pariwara, Narga Habib menjelaskan pentingnya keberanian mematok prestasi lebih tinggi, agar nyata dapat diraih. “Cita-cita yang semakin tinggi harus diikhtiarkan, itu sebabnya tema Citra Pariwara 2007 adalah Aim Higher”.

Bertempat di MPX Grande Theater, Pasaraya Parking Building, Jakarta, Panitia Citra Pariwara 2007 melakukan sosialisasi mengenai tata cara dan prosedur mengikuti lomba Citra Pariwara 2007 pada hari Jumat, 26 Oktober 2007. Ketua Panitia Citra Pariwara 2007, Ricky Pesik menjelaskan bahwa festival periklanan Indonesia, tahun ini memfokuskan pengembangan sumber daya manusia kreatif periklanan dengan memfasilitasi hadirnya para pakar periklanan dari berbagai jenis medium periklanan di dunia. Perkembangan berbagai medium periklanan dunia pula akan dibahas dalam kegiatan ini. Hampir seluruh pembicara yang tampil dalam seminar selama festival periklanan 2007 ini
adalah para pemenang award kreatif periklanan dunia. Kegiatan Citra Pariwara yang diawali dengan berbagai seminar ini, dimulai tanggal 28 November hingga 30 November di Upperroom Hotel Nikko Jakarta, dipuncaki Malam Anugerah Citra Pariwara 2007.

Tentang pembagian kategori anugerah penghargaan Citra Pariwara 2007, Ricky Pesik menjelaskan bahwa tidak banyak perubahan yang ditetapkan dari tahun lalu. Beberapa penyempurnaan, hasil pembelajaran festival tahun-tahun yang lewat disampaikan di sini seperti: selain Agency of The Year dan Advertiser of The Year, ada juga penghargaan bagi Production Houseof the Year, sebagai apresiasi kepada mitra bisnis industri periklanan. Kategori Craftmanship juga lebih dipertajam dengan memperbolehkan peserta perorangan seperti Photographer, di luar Production House.

Selain itu dijelaskan juga bahwa seperti tahun-tahun lalu Daun Muda Award (pasangan insan muda periklanan). Pasangan Daun Muda Award ditetapkan usianya lebih lebar hingga 30 tahun di tahun depan saat AP Adfest berlangsung, mengikuti perubahan syarat usia kepesertaan di Young Lotus Award Pattaya. BG (baca: Biji) Award masih berlangsung untuk mahasiswa, dengan mensyaratkan pasangan kreatif periklanan dari satu institusi pendidikan, serta kali ini level pendidikan diluaskan dari Diploma 1 hingga S2. Young Film Director masih diselenggarakan. Hanya saja di tahun ini, bagi seleksi penjurian kategori Young Film Director ditetapkan melalui sebuah tugas (assignment) berupa film iklan pendek sepanjang 60 detik dengan tema “Aim Higher.”

Juri-juri Citra Pariwara 2007 dijelaskan merupakan komposisi juri lokal dan asing, yang merupakan kombinasi antara peraih award kreatif periklanan dan para juri festival periklanan regional (Asia Pacific Ad Fest). Ridwan Handoyo, Koordinator Penjurian Citra Pariwara menjelaskan lebih jauh bahwa Asia Pacific Advertising Festival Pattaya, masih dipakai sebagai referensi bagi para juri untuk mencapai kesepakatan penilaian. Semakin ketatnya penjurian ini, dilakukan sebagai pemacu agar peningkatan kreatifitas periklanan dapat segera mencapai cita-citanya berkiprah di kreatif periklanan dunia dengan lebih baik. Tentunya, tanpa mengabaikan kesesuaian dengan Etika Pariwara Indonesia yang merupakan rambu-rambu penyelenggaraan kegiatan komunikasi dan periklanan di Indonesia, yang diakui. Seperti Citra Pariwara tahun-tahun sebelumnya, sebelum memasuki meja juri, entry-entry Citra Pariwara akan melalui seleksi kepatuhan etika pariwara terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan agar kepentingan kreatifitas dan kepentingan konsumen periklanan di Indonesia, tetap dapat berjalan seiring.

Narga Habib, pula menambahkan kegiatan Citra Pariwara masih terus mempertahankan diri sebagai anugerah penghargaan kreatif periklanan tertinggi di Indonesia. Harapan PPPI terhadap penyelenggaraan Citra Pariwara 2007, adalah menghasilkan lebih banyak lagi iklan-iklan kreatif yang berjaya di festival regional dan internasional.

Untuk keterangan lebih lanjut hubungi:
Ricky Pesik – Ketua Citra Pariwara 2007 (08153802980)
Anita Kastubi – Komunikasi dan Humas CP 2007(08159640110)

Sumber : www.pppi.or.id

Kamis, 22 November 2007

hanya sebuah paparan kecil tentang TC 125 Indonesia

hanya sebuah paparan kecil tentang TC 125 Indonesia ..... sebuah klub/komunitas impian saya

Dari hasil survey tersebut sangat disayangkan jika tidak dilakukan evaluasi oleh pengurus TC 125 Indonesia dan dijadikan pelajaran buat klub atau komunitas Thunder lainnya seperti Koster, atau yang lainnya.

Saya mengamati beberapa hal dari hasil survey tersebut.
1. Survey tersebut menempatkan TC 125 Indonesia sebagai klub motor terbaik kedua disegala aspek, masih dibawa Honda Vario Club (HVC) karena yang lain bukanlah klub motor. (saya sedikit mengabaikan HTML-karena menurut saya HTML murni komunitas sedangkan TC125 Indonesia walaupun C=Communitas tetapi lebih ke sebuah Club dibanding Communitas). Tetapi dibanding HVC saya masih melihat lebih baik TC 125 Indonesia - karena dari segi kuantitas TC 125 Indonesia lebih besar.

2. Networking TC 125 Indonesia di seluruh chapter sampai sekarang sangat solid, dan semakin rapih di kepemimpinan Yossie. Adalah merupakan modal yang kuat buat perkembangan TC 125 Indonesia. TC125 Indonesia bagaikan wabah Epidemi, yang menyebar dipenjuru tanah air, bahkan sudah banyak yang antri sekarang untuk pengajuan pendirian Chapter.
Kenapa kesolidan menduduki peringkat 5 di Survey Tersebut ?
aspek kesolidan yang diukur adalah : we-ness (ikatan kebersamaan, ), Ritual(memelihara nilai-nilai) dan Moral(salaing membantu dan menghargai setiap perbedaan). Menurut hemat saya TC 125 Indonesia harus menerima ini dengan lapang dada, dan segera membenahi kekurangan apa yang terjadi, memang TC 125 Indonesia sudah bagus, tapi dengan adanya banchmark diatas, TC125 bisa lebih solid lagi. Belajarlah pada HTML !!!!

3. Menurut survey tersebut TC 125 Indonesia adalah CREATOR (mengindikasikan komunitas konsumen yang sudah solid terbentuk dan memberikan kontribusi arus kas positif ke produsen). Saya setuju hal ini dan terbukti TC 125 Indonesia di urutan ke-3 komunitas yang berpotensi memberikan manfaat buat perusahaan. Walaupun sekarang TC 125 Indonesia berada diurutan ke-8 dalam faktor manfaat bagi perusahaan, tetapi TC 125 Indonesia adalah masa depan Suzuki karena Berpotensi.
Kenapa ? TC 125 Indonesia yang telah tersebar di berbagai kota melalui jaringannya berupa Chapter (23 chapter ? IMHO) merupakan mesin promosi yang sangat efektif buat Perusahaan (Suzuki). Melalui berbagai kegiatannya antara lain turing-turing kepelosok daerah merupakan sarana promosi tidak langsung terhadap keberadaan Thunder 125. Tidak dapat dipungkiri peran "OM Farhan" (sekaligus member TC 125 Indonesia) dalam mempromosikan Thunder 125 sangat bagus dengan slogannya yang merakyat "Ini Motor Gue", hal ini telah menancap ke benak masyarakat, terbukti ketika rekan2 TC 125 Indonesia sedang turing ke daerah terpencil (Bro Anton-056) bertemu dengan penduduk, sambil menepuk motor bro Anton berkata "ini motor gue", sebuah kampanye sederhana yang cukup brilyan !! salut buat team marketing Suzuki. Kombinasi Farhan - TC 125 Indonesia ... hemmm, kayaknya pas banget ya ?

4. Suzuki tidaklah perlu kuatir dengan keberadaan TC 125 Indonesia sebagai komunitas, karena TC 125 Indonesia tidak menyimpang dari identitas merk yang dibangun oleh Suzuki, yaitu "sebuah motor murah hemat yang handal dan bandel". TC 125 Indonesia senantiasa mengusung kesopanan dalam berkendara dan bahkan cenderung untuk mempengaruhi penguna jalan yang lain untuk ber"safety riding", berbagai kegiatan telah dilakukan. TC 125 Indonesia juga bukan gangster.

5. Peran milis tidak banyak diugkap disurvey tersebut, saya yakin sekali peran milis ini sangat penting buat Suzuki dan TC 125 Indonsia sendiri, karena melalui milis terjalin komunikasi antar pengguna Thunder, sayangnya peran Suzuki di milis ini kurang aktif berkontribusi. Tanpa milis ini saya yakin TC 125 Indonesia tidak berkembang secepat ini.

Baik, semoga apa yang saya sampaikan ini bermanfaat.

Buat Pengurus TC 125 Indonesia, hasil survey tersebut merupakan marketing tools positif buat TC 125 Indonesia. Manfaatkan sebaik-baiknya buat kemajuan TC 125 Indonesia yag nantinya juga bermanfaat buat segenap member TC 125 Indonesia diseluruh tanah air. Ingat anda sudah menjadi EPIDEMI !!! harus bermanfaat. Jadikan TC 125 Indonesia juga bermanfaat buat masyarakat dimana chapter berdiri.
TC 125 Indonesia sangat berpotensi menjadi Organisasi yang profesional dan modern karena ditunjangan dengan infrastruktur, networking dan SDM yang dimiliki sekarang.

Buat Klub lain, belajarlah dari TC 125 Indonesia, TC 125 Indonesia dibangun dari kecil dengan semangat kebersamaan yang sangat sederhana. Dengan kesederhanaan TC 125 Indonesia bisa tumbuh cepat.
Semangat persaudaraan TC 125 Indonesia yang sebenar-benarnya sudah mengakar dihati, bukan semangat "perluasan wilayah", sehingga TC 125 Indonsia bisa sebesar ini.

Bravo TC 125 Indonesia !!!!

****banga pernah menjadi bagian didalamnya** **

written by : Djoko Santoso

Neonbox

neonbox.... kebanyakan desain neonbox 2m x 1m x 2mk (dibaca dua meter kali 1 meter dua sudut pandang) ... sekarang ini keunikan dari neonbox mulai diperhitungkan di advertising outdoor... soalnya kalo desainnya biasa aja, terlihat kurang menarik...

Selasa, 20 November 2007

Elemen Grafis

Garis, Bentuk, Ukuran dan Warna
Satu hal yang paling mendasar dari elemen desain adalah: garis. Garis membantu menggabungkan 2 bidang berbeda, membuat keteraturan, mengarahkan pandangan dan memberikan kesan bergerak. Dengan kemampuan yang baik, penggunaan garis dapat meningkatkan keterbacaan, bentuk dan pesan sebuah desain.
Contoh desain disamping memanfaatkan garis sebagai pembagi ruang dan pemusatan perhatian kepada artikel utama. Bentuk


Bentuk
Bentuk hati sebagai contoh, dapat menyampaikan arti yang universal dan pada saat bersamaan dapat menjadi bagian utama dalam sebuah desain.

Ukuran
elemen desain lainnya yang membuat perbandingan ukuran satu bentuk terhadap bentuk lainnya dalam satu halaman desain. Contoh desain disamping bisa dilihat porsi perbandingan gambar hati terhadap cupid atau ukuran teks yang satu terhadap yang lain untuk memberikan penekanan pesan dan makna.

Desainer grafis biasanya menggunakan elemen warna untuk menyampaikan 'kesan' yang diinginkan. Warna pastel dan cerah memberikan kesan ramah, menyenangkan, sementara warna yang lebih gelap memberikan kesan kalem. Penggunaan warna sangat membantu dalam memberikan keseimbangan dalam sebuah desain.

Elemen tekstur dan bidang / ruang
Tekstur menggambarkan suatu bentuk dengan visualisasi permukaannya. Ini bisa dihasilkan dengan menggunakan garis, bentuk atau foto khusus tentang suatu permukaan. Pemilihan tekstur yang baik dapat menghidupkan suatu gambar yang 'datar' atau biasa saja.

Kunci keberhasilan sebuah desain yang kadang kurang diperhatikan adalah ruang (ruang kosong / white space). Ruang berpotensi untuk memberikan stabilitas dan kesan elegan. Desain yang baik memanfaatkan ruang ini untuk menghasilkan dinamisasi dan kesan nyaman (tidak terlalu sesak / crowded)

Memanfaatkan dan menyeimbangkan elemen desain inilah pekerjaan sesungguhnya dalam mendesain. Untuk mencapai hal ini haruslah mengikuti aturan-aturan dan prinsip-prinsip desain, sehingga didapatkan desain grafis yang efektif menyampaikan pesannya.

Sumber : http://www.rancanggrafis.org/

Billboard Construction








sedikit bagi2 ilmu buat yang kerja di advertising outdoor... ada beberapa komponen yang harus diperhatikan untuk konstruksi billboard, soalnya rada2 bahaya juga, sekarang ini lagi musim bencana alam, jadi ingat sama billboard yang roboh.... hiii serem banget... bisa jadi karena kesalahan konstruksi dan material komponennya.... salam billboard

Bosan?? belajar gila aja!!

biasanya desainer grafis kalo lagi jenuh suka nge-lakuin hal yang aneh2... kalo lagi boring yah macem2 aja yang dikerjainnya... ngerjain temen lah... ngerjain atasan lah...ngerjain siapa aja....
huehehehe... gue lagi boring neh....

sumber foto : artdirectorclub@yahoogroups.com

Jumat, 16 November 2007

Port Folio






































































































































Setiap graphic designer, pasti punya hasil karya atau port folio ... berawal dari keinginan akhirnya gue bisa jadi graphic designer juga... huhehehehehe

Phingki


hihihihii....iseng2 gak ada 1 menit corat-coret kartunnya Phingki... partner gue desainer grafis & animator dikantor ... asli orangnya cupuuuu bangetttttttt.... gak tahaaannnnnnn :p

Rabu, 14 November 2007

Advertising Outdoor







Banyak berbagai macam iklan outdoor saat ini dibentuk dengan sedemikian menarik. Alasannya?? yang pasti agar setiap orang bisa melihatnya, dan dan memahami apa isi pesan dari Billboard tersebut... Paling tidak kreatifitas itu tak akan pernah ada batasnya... bravo Kreatif!!

sumber foto : internet

Interior Designer

Interior design ini hasil karya dari temen gue sekantor... tampangnya sih gak ada tampang designer... cupuuu abis deh.... cuma kalo soal penggunaan 3D Max... :p kereeeennn
uuppp... namanya aja lucu... Phingki.... kebayang gak bentuk orangnya kayak apa? tapi lihat aja dulu hasil karyanya soal interior! gak se-Cupu orangnya :p

Halte Bus




Halte Bus banyak fungsinya, selain untuk menunggu bus juga bisa dipakai untuk berteduh sewaktu hujan, ada banyak bentuk menarik halte bus saat ini. Kini halte bus fungsinya tidak hanya untuk menunggu bus saja, tapi juga dapat dimanfaatkan sebagai media iklan