Jumat, 28 Januari 2011

Pergantian tahun semoga menjadi awal yang baik







Bismillahirrahmanirrahim,
Tuhan..... di pergantian tahun ini, semoga apa yang aku harapkan dapat terwujudkan dan berjalan dengan lancar. Amiin
Tuhan...... segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah atas kehendak dan ridho darimu.

Mengawali tahun baru ini, aku menempuh satu jalan yang baru dalam menapaki masa depan yang aku cita-citakan. Berharap semuanya berjalan dengan lancar.

Alhamdulillah menutupi akhir tahun ini bersama rekan-rekan dikantor menghadiri Annual Meeting 2011 d Kuta, Bali pada tanggal 21-23 Januari 2011.

Semoga tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya


Jumat, 14 Januari 2011

T-nya banyak bener

Tatkala Temperatur Terik Terbakar Terus,


Tukang Tempe Tetap Tabah, "Tempe-tempe" , Teriaknya.


Ternyata Teriakan Tukang Tempe Tadi Terdengar Tukang Tahu, Terpaksa

Teriakannya Tambah Tinggi, "Tahu...Tahu. ..Tahu... !" "Tempenya Terbaik,

Tempenya Terenak, Tempenya Terkenal!!", Timpal Tukang Tempe .


Tukang Tahu Tidak Terima,"Tempenya Tengik, Tempenya Tawar, Tempenya

Terjelek.... !" Tukang Tempe Tertegun, Terhenyak, "Teplakkk... !"

Tamparannya Tepat Terkena Tukang Tahu.


Tapi Tukang Tahu Tidak Terkalahkan, Tendangannya Tepat Terkena Tulang

Tungkai Tukang Tempe . Tukang Tempe Terjengkang Tumbang! Tapi Terus

Tegak, Tatapannya Terhunus Tajam Terhadap Tukang Tahu.


Tetapi, Tukang Tahu Tidak Terpengaruh Tatapan Tajam Tukang Tempe Tersebut, "Tidak Takut!!" Tantang Tukang Tahu.


Tidak Ternyana Tangan Tukang Tempe Terkepal, Tinjunya Terarah, Terus

Tonjokkannya Tepat Terkena Tukang Tahu, Tak Terelakkan! Tujuh Tempat

Terkena Tinjunya, Tonjokan Terakhir Tepat Terkena Telak. Tukang Tahu

Terjerembab.


"Tolong.. Tolong.. Tolong..!", Teriaknya Terdengar Tinggi. Tetapi Tanpa

Tunda Tempo, Tukang Tempe Teruskan Teriakannya, " Tempe .. Tempe ..

Tempe ..!!" Tukang Tahu Tambah Teriak Tararahu.. Tararahu, Tandingin

Tararempe.. Tararempe..


Tape Teh...


Tengkiyu Tjuragan-Tjuragan ..

Kamis, 13 Januari 2011

Pencari "Kedamaian"

Aku hanyalah aku yang berdiri tegak ditanah pengasingan tempatku lahir, dunia yang penuh dengan tanda tanya ini, dunia yang penuh dengan orang angkuh dan gila akan kekuasaan.

Jawaban klasik pun muncul dari benakku, haruskah aku menjadi seperti mereka? mengikuti tingkah lakunya, dan teramat sangat bangga Dengan perut buncit beserta pangkat “mainan” yang telah menjadi pengganti dari muka polosnya itu, atau aku harus menjadi seperti mereka yang terbuang ditanah tempat mereka tumbuh..? semua hal itu yang membuat aku terus mencoba mencari jalan menuju keabadian atas kepunahan yang sebentar lagi akan terjadi ditempat aku berpijak ini.

Penindasan kini telah menjadi sebuah “trend” ditanah tempat aku berpijak ini, suara memilukan nan menyayat hati terus terdengar dari seluruh pelosok duniaku, tapi sang penguasa angkuh hanya tertawa sambil menenggakkan segelas anggur melalui mulutnya, melawati kerongkongannya, lalu singgah dan mengendap diperutnya.

Tak lagi tersenyum mereka yang terbuang kini, raut wajah mereka begitu lusuh, kering dan keriput karena beban yang terlalu berat yang harus mereka alami, rasakan, dan mereka tanggung, badan mereka pun tak lagi tegap, gagah dan berwibawa,

suara mereka begitu kecil, seperti berbisik tak lagi lantang, angin yang berhembus dari timur, barat, selatan maupun utara tak lagi sejuk melainkan panas..panas yang bercampur dengan kesedihan diiringi keputus’asaan dan kesengsaraan.

Duniaku yang dulu indah kini telah berubah menjadi sebentuk tanah pecah-pecah nan gersang layaknya kuburan, ya..lebih tepatnya lagi kuburan massal para Penghuni Asli Negeri yang Terbuang, tak kulihat lagi Rumput Hijau nan Damai Menghiasi Kulit Bumi Pertiwiku .

Para pejuang, pendiri dan pemimpin asli duniaku hanya dapat melihat, tak bisa menolong, tak dapat mencegah, tak mungkin ia kembali, mereka hanya bisa menangis, mereka menangis terharu ditiap sudut tempat mereka kini tinggal “negeri diatas awan”.

Sampai kapan semua ini berakhir?

harus berapa nyawa tak berdosa lagi hilang?.

pertanyaan yang tentunya bukan hanya aku saja yang punya, melainkan mereka semua, mereka yang tertindas, mereka yang teraniaya, mereka yang terbuang.

Wahai pencipta alam semesta,,

pencipta zat murni nan suci..

berikan kami keajaiban dari kerajaan langitmu,

keajaiban yang penuh dengan cinta dari taman surgamu,

cinta yang bisa membuat kami mencium wangi tanah kebebasan kami,

tanah tempat kami lahir dan tumbuh,

dan meraih kembali cita-cita murni dan tulus kami,

cita-cita kaum yang terbuang dari singgasana mewah karya agungmu wahai penguasa langit ke tujuh.

cita-cita kami adalah “ KEDAMAIAN ”.

Senin, 10 Januari 2011

Kalau Jodoh gak akan kemana-mana!

Kalo jodoh gak kemana-mana??
Kata-kata seperti itu sering kali saya dengar dari mulut tak hanya satu orang. Tapi menurut saya memang ada benarnya. Karena hal ini telah terjadi pada saya. Kenapa?
Begini ceritanya : eng ing eng.....

Waktu jaman masih sekolah SMP alias jaman celana pendek biru. Dimasa itulah saya menemukan cinta pertama saya. Saya mulai jatuh cinta dgn seorang wanita pada saat kelas 1 SMP.
Yah bisa dibilang cinta monyetlah kalo dalam istilah jaman dulu.
Herannya, masa pacaran saya dengan pacar pertama saya gak berlangsung lama, setelah 6 bulan berpacaran, kita berpisah. Entah siapa yang mulai lebih dulu untuk mengakhiri hubungan ini yang pasti saya sendiri sudah gak ingat lagi. Setelah berpisah, kami tidak pernah bertegur sapa lagi, bahkan sampai kami keluar dari sekolah pun, kami tidak pernah sekalipun bertegur sapa.

Saya melanjutkan studi ke SMK Grafika, dimana memang saya bercita-cita ingin menjadi seorang desainer grafis pada saat itu.
Tahun 2002 saya bertemu dengan seseorang yang membuat hati saya terpikat dan jatuh cinta, sehingga bersamanya saya mengarungi kehidupan ini dengan menjalin pacaran. Masa pacaran yang cukup lama membuat semakin terjadi perselisihan antara saya dan pacar saya. Akhirnya di tahun 2009, kami sepakat untuk berpisah. Awalnya terasa sangat berat, karena apa yang telah kami jalani telah cukup lama yaitu 7 tahun.

Mungkin Tuhan berkehendak lain, dan tuhan memang maha adil, dikala itu situasi dan keadaan saya memang sedang tidak bagus, saya banyak sekali mengecewakan orang, termasuk orangtua dan teman-teman terdekat saya. Bahkan saya harus membayar mahal atas kelakuan saya tersebut.
Tetapi setelah semuanya membaik, betapa terkejutnya saya dan tidak bisa banyak berbicara, Tuhan mempertemukan saya kembali dengan orang yang dulu pertama kali saya cintai, orang yang selama ini entah berada dimana rimbanya, seakan-akan saya di tuntun untuk bertemu dengannya, terima kasih Tuhan.

Kami bertemu kembali pada saat pernikahan rekan kami pada saat masih di SMP.
Akhirnya dengan pertemuan itu, kami sama-sama bertukar nomor handphone, dan ajaibnya lagi ternyata dia belum menikah. Mantabbbb (pake "B").
Intensitas pertemuan dan komunikasi via HP saya dengannya semakin bertambah, dari yang awalnya cuma sebulan 3x, lama-lama menjadi seminggu 3, bahkan menjadi sehari hehehehehehe.....
Setelah dekat dan merasa cocok, akhirnya tanpa ragu dan basa basi (kaya tagline iklan rokok) saya mengajak dia menikah. Bagai jatuh ketimpa durian montok, ternyata dia langsung menjawab pertanyaan saya dengan "Iya bersedia".

Meskipun pada saat mengajak dia menikah, saya belum mempunyai cukup uang untuk menikah, tetapi saya nekat melamarnya.
Alhamdulillah, semua adalah berkat rezeki dan restu dari Tuhan YME, pernikahan kami akhirnya terlaksana dengan lancar meskipun sempat di guyur hujan lebat selama 15 menit.

Sungguh Tuhan telah memberikan jalan hidup yang indah untuk saya, saya bahkan tidak pernah berpikir akan bertemu kembali dengannya.
Ternyata jodoh memang gak kemana-mana. Amiiiiinnn

Cerita ini adalah kehidupan nyata dari seorang Yudi Kusuma :)

Kamis, 06 Januari 2011

Minggu, 02 Januari 2011

Tulisan dibelakang truk







Percaya atau tidak, sopir truk AKAP adalah copywriter terbaik sepanjang masa, cekibrot