Jumat, 10 Juli 2009

Biker Jadi Event Organizer

Biker Jadi Event Organizer

Peristiwa Altamont San Fransisco. Trolling Stones dan Hells Angel

OTOMOTIFNET - Dalam dunia bikers, ada sejarah hitam soal bikers yang jadi event organizer (EO) Peristiwanya luamaa banget, yakni 6 Desember 1969, 4 bulan setelah konser musik akbar kampanye perdamaian, Woodstock. Waktu itu, The Rolling Stones manggung di Altamont San Fransisco Amerika. Mereka menggamit EO kelompok motor Hell’s Angels (HA) sebagai pengamanan.

Maklum, klub aliran keras, mereka malah berkelahi dengan penonton. Hasilnya, Meredith Hunter, remaja 18 tahun tewas tertusuk belati. Mick Jagger sang pentolan The Stones menyalahkan HA atas peritiwa ini. Ralp ‘Sony’ Barger Presiden klub berang dan berseteru dengan Jagger c.s. Peristiwa ini jadi pelajaran akan profesionalitas klub motor menangani event gede.

Beberapa tahun lalu, Bikers Brotherhood juga sering jadi keamanan konser musik gede. Salah satunya mengawal Iwan Fals. “Waktu itu kami mencoba profesional. Syukurlah konser berjalan aman,” kenang Jeffrey Polnaja, yang saat itu jadi panitia. Herry ‘Abenk’ Susanto, pemilik EO berjuluk Capernik.com dan Yudi ‘Aciel’ Kusuma dari EO Scooter Indonesia diajak rembukan.

Abenk yang anggota Outsiders Bandung dan Aciel, skuteris dan ketua Scooter Owners Group Jakarta Timur. Menurut Abenk, ada keuntungan melibatkan kelompok motor dalam bisnis ini. “Tahan tekanan dan kompak adalah modal paling sip melibatkan mereka,” jelas Abenk. EO-nya pernah menangani gathering akbar ribuan pegawai bank dan jadi sub EO untuk Miss Celebrity SCTV beberapa waktu lalu.


Acil. Banyak yang belum percaya

“Komunitas motor lebih fleksibel bergaul dengan bermacam orang. Juga cepat akrab dan bisa diandalkan. Yang penting koordinasinya rapi,” jelasnya. Aciel di tempat terpisah setuju. Kelompoknya tergolong spesialisasi event motor khususnya scooter.

“Kami juga pernah dilibatkan di konsernya Iwan Fals dan OI-nya dalam Festival Kemerdekaan di Senayan,” kata Aciel. “Yang jelas man power komunitas motor memang sip. Tapi kita nggak boleh sembarangan merekrut orang. Dari event ke event akan tersaring, mana yang bisa diandalkan,” tips Aciel.

Kendalanya apa, Bro? “Untuk event yang non bikers, kita masih dipandang sebelah mata. Saat perang tender dengan EO lain, kita sering kalah walau harga lebih murah. Mungkin klien belum 100 persen percaya kalau eventnya dipegang klub motor,” jelas Aciel. Sedang Abenk lebih fokus pada profesionalitas penyelenggara. “Klien pastinya melihat kerapihan kita berkoordinasi dan pengalaman menangani event gede. Mereka nggak lihat dari klub motornya, tapi hasil kerja,” jelasnya.




Penulis: Isf@n


sumber : http://www.otomotifnet.com/otoweb/index.php?templet=otonews/Content/0/0/1/7/2308